Prediksigol.com – Terakhir kali Kolombia menderita kekalahan dari Argentina. Akankah Albiceleste kembali menjadi momok lawannya itu di final Copa America 2024?
Final Copa America antara Argentina vs Kolombia akan digelar di Stadion Hard Rock, Miami, pada Senin (15/7/2024) pagi WIB. Argentina lolos setelah menghempaskan Kanada 2-0, sedangkan Kolombia menang tipis 1-0 dari Uruguay.
Argentina mengincar trofi juara untuk kedua kalinya berturut-turut, yang menandai gelar Copa America ke-16 dalam sejarahnya. Apabila pencapaian itu terwujud maka Argentina praktis menjadi tim tersukses di kompetisi ini.
Di seberang kubu, Kolombia membidik titel kedua mereka setelah 2001. Meski kurang diunggulkan daripada Argentina, Los Caferetos memiliki modal cukup usai tidak terkalahkan selama lebih dari dua tahun (!)
Selama 28 pertandingan kompetitif maupun nonkompetitif, James Rodriguez dkk meraup 22 kemenangan dengan enam kali seri. Meski demikian, terakhir kalinya Kolombia kalah ketika takluk 0-1 dari Argentina di laga uji coba pada Februari 2022.
Tanggapan Penonton Akan Final Copa America 2024
“Kami menonton pertandingan Uruguay vs Kolombia. Kami sudah tahu bahwa siapapun pemenangnya, akan sulit,” ungkap pemain ikonik sekaligus kapten Argentina Lionel Messi kepada FOX Argentina.
Untuk satu alasan, Kolombia sudah lama tidak kalah. Kolombia itu sebuah tim dengan pemain-pemain yang sangat bagus, juga sangat intens. Di depan, mereka punya pemain-pemain yang cepat dan dinamis, dan juga ini adalah sebuah laga final,” sambung pemain terbaik dunia delapan kali itu.
“Final itu selalu berbeda, tapi kami sedang melaju dengan baik, kami kalem seperti sejauh turnamen ini, menikmati segalanya yang sedang terjadi kepada kami. Dan ya, kami fokus pada bagaimana final besok,” Lionel Messi menambahkan jelang final Copa America 2024.
“Mereka adalah juara dunia, juara Copa America. Namun bagaimana dengan kami? Para pemain sekarang memiliki kepercayaan diri yang tinggi,” kata Valencia kepada TyC Sports.
Sementara itu “Messi bukan lagi sosok yang biasa kita lihat di Barcelona, yang melewati enam atau tujuh lawannya. Dia mulai lamban, dia kehilangan kekuatan selama bertahun-tahun. Jadi mereka yang masih muda harus paham betul bahwa dia bukan Messi yang sama,” ujarnya.
