Prediksigol.com – Persija Jakarta semakin kental dengan nuansa Brasil di BRI Super League 2025/26. Dari 29 pemain Macan Kemayoran, sepuluh di antaranya berasal dari Negeri Samba.
Sepuluh pemain Persija dari Brasil yaitu Gustavo Almeida, Carlos Eduardo, Van Basty Sousa, Fabio Calonego, Gustavo Franca, Alan Cardoso, Allano Lima, Thales Lira, Maxwell Souza, dan Bruno Tubarao.
Jumlah tersebut menjadikan Persija sebagai tim dengan kontingen Brasil terbanyak di BRI Super League. Seperti diketahui, kompetisi musim ini didominasi pemain asing dari Negeri Samba.
Selain pemain, sentuhan Brasil juga terlihat jelas di kursi kepelatihan. Mauricio Souza bertindak sebagai pelatih, dibantu sejumlah staf senegara seperti Vitor Branca Da Cruz (pelatih fisik), Gerson Rodrigues (pelatih kiper), Caio Vito De Araujo (analis), dan Italo Bartole Resende serta Claudio Lazuardi sebagai penerjemah.

Julukan Baru
Fenomena ini langsung mendapat respons dari publik. Usai kemenangan telak 4-0 atas Persita Tangerang dan 3-0 atas Persis Solo, netizen memberi Persija dua julukan baru, Persija Brasil dan Persija Janeiro.
Lima dari tujuh gol Persija di BRI Liga 1 sampai dengan saat ini dicetak tiga pemain asal Brasil. Yaitu Allano Lima dua gol, Maxwell Souza dua gol, dan Gustavo Franca satu gol.
Rio Fahmi, bek Persija, mengaku kehadiran banyak pemain Brasil membuat suasana tim semakin hidup. Pemain lokal menyambut dengan terbuka legiun impor dari Negeri Samba.
“Kita sangat welcome dengan pemain-pemain tersebut karena kita satu tujuan untuk bisa membawa Persija menjadi juara. Kita menjalin pertemanan sesaat sebelum latihan atau saat berada di locker room,” ujar Rio Fahmi.

Pemain Lokal Belajar Bahasa Portugis
Menurut Rio, proses adaptasi antara pemain lokal dan legiun Brasil berjalan lancar. Ditambah pemain lokal juga tidak segan untuk belajar bahasa Portugis supaya bisa berkomunikasi dengan lebih mulus dengan Alan Cardoso dan kawan-kawan.
“Saat latihan juga kita belajar, seperti para pemain lokal belajar sedikit bahasa Brasil. Pemain Brasil pun sebaliknya, belajar bahasa Indonesia untuk kepentingan pemahaman taktik, misalnya kanan atau kiri,” tutur Rio Fahmi.
“Tentunya dengan kerja sama tersebut kita bisa membuahkan adaptasi cepat dari pemain Brasil maupun pemain Indonesia agar tim semakin kompak dan meraih apa yang ingin kita tuju,” imbuh Rio Fahmi.