Prediksigol.com – El Clownico : Final Liga Europa 2024/2025 yang akan digelar pada 22 Mei mendatang rupanya tak hanya menjadi sorotan karena prestasi dua tim besar Inggris yang melaju ke partai puncak.
Namun, juga menjadi bahan olok-olok warganet. Manchester United dan Tottenham, dua klub yang kini terseok-seok di Liga Inggris, justru bakal bertarung memperebutkan trofi Eropa.
Keduanya baru saja menelan kekalahan identik 0-2 pada laga akhir pekan kemarin. Manchester United dipermalukan West Ham di Old Trafford, sementara Tottenham harus mengakui keunggulan Crystal Palace di kandang sendiri
Hasil ini membuat posisi mereka di klasemen sementara Premier League makin terpuruk—MU dan Spurs kini bertengger di peringkat ke-16 dan ke-17.
El Clownico Julukan dari Netizen

Penurunan performa drastis ini langsung memicu reaksi dari para penggemar sepak bola. Tak sedikit yang menyindir betapa ironisnya situasi ini: dua tim papan bawah liga justru bersaing di salah satu ajang paling prestisius di Eropa.
Salah satu komentar yang ramai dibicarakan menyebut laga ini sebagai “El Clownico”, plesetan dari laga akbar “El Clasico”, menandakan bahwa laga ini dianggap lebih sebagai tontonan jenaka ketimbang pertandingan bergengsi. “Final Liga Europa mempertemukan tim peringkat 16 dan 17. Ini benar-benar El Clownico,” tulis seorang netizen.
Komentar lain pun tak kalah pedas. “Dua klub yang bakal main di final Liga Europa sama-sama kalah 0-2 minggu ini. Ini benar-benar pertarungan para badut,” ujar warganet lain.
Tak berhenti sampai di situ, cemoohan pun berlanjut dengan sebutan “trash vs garbage” alias “sampah lawan rongsokan”, mempertegas betapa rendahnya ekspektasi publik terhadap duel ini.
Kabar Buruk dari MU

Di tengah badai kritik, Manchester United juga harus menghadapi krisis cedera. Bek muda asal Prancis, Leny Yoro, mengalami cedera kaki saat melawan West Ham.
Yoro tampak menutupi wajahnya dengan kaus sambil tertatih meninggalkan lapangan—tanda frustrasi yang dalam. Cedera ini mengkhawatirkan karena menyerang bagian kaki yang sebelumnya juga bermasalah. Yoro pun diragukan tampil dalam final Liga Europa nanti.
Terlepas dari berbagai komentar negatif, laga final ini tetap akan menjadi catatan sejarah. Dua tim besar dengan sejarah panjang di Eropa kini berada di titik nadir performa, namun masih punya kesempatan mengakhiri musim dengan trofi.
Entah akan menjadi panggung kebangkitan atau justru mempertegas keterpurukan—semua mata akan tertuju ke laga ‘kontroversial’ ini.